"Dampaknya tidak hanya pada kesehatan, tapi sosial ekonomi juga. Ekonomi keluarga yang tertekan akibat pandemi mempengaruhi gizi anak-anak dan berpotensi menimbulkan stunting dan problem lainnya," kata Woro.
Baca Juga: Lawan Covid-19, Seluruh Elemen Masyarakat Bersinergi Lakukan Aksi Sosial
Woro pun berpesan, meski saat ini Indonesia sedang menggalakkan vaksinasi Covid-19, orangtua juga tetap perlu memperhatikan kebutuhan imunisasi wajib yang diperuntukkan bagi anak usia 18 bulan.
Imunisasi tersebut mencakup vaksin hepatitis B, tuberkulosis (BCG,) pneumokokus (PCV), campak, dan rubella.
Woro berharap, dengan adanya kesadaran dari orangtua untuk melakukan vaksinasi terhadap anak, anak-anak Indonesia mendapatkan imunisasi lengkap sehingga memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Kesenjangan capaian pendidikan
Selain memberikan hak kesehatan, pemerintah juga terus mengupayakan agar anak-anak dan remaja mendapat hak pendidikan yang berkualitas.
Untuk diketahui, selama pandemi pemerintah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, sistem belajar yang mengandalkan internet tersebut dirasa belum mampu menjangkau seluruh anak-anak di seluruh Indonesia secara optimal.
Baca Juga: Melalui Program PEN, UMKM Dapat Bertahan dan Bertumbuh di Tengah Pandemi
Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jumeri STP Msi mengatakan, masih ada ketimpangan antara daerah maju dan daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
“Setelah situasi mereda, kita upayakan secepat mungkin agar sekolah segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas," kata Jumedi dalam kesempatan yang sama.
Ia pun berpesan agar orangtua untuk mendampingi anak dalam belajar. Menurutnya, PJJ memiliki konsep bahwa pendidikan pertama ada di lingkup keluarga.
Profil Carmen, Idol Kpop Asal Indonesia yang Bakal Debut di SM Entertainment, Tergabung dalam Member Hearts2hearts
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |