Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Seorang pria berusia 50 tahun di Cina benama Xi, harus dilarikan ke rumah sakit akibat tidur di atas jam 12 malam.
Hal tersebut dilakukan Xi karena harus menangani permasalahan perusahaannya dan harus lembur 10 hari berturut-turut.
Namun setelahnya, hal buruk terjadi pada Xi akibat begadang sehingga dirinya harus dilarikan ke rumah sakit hingga mengalami koma.
Dikutip Grid.ID melalui Intisari Online, Minggu (25/7/2021), Dokter menemukan Xu menderita perdarahan hebat di saluran pencernaannya, kondisi tersebut menyebabkan kehilangan darah yang serius, dengan kehilangan lebih dari 2.000 ml dalam tubuhnya.
Selain itu, Xu juga menderita hipoksia (kekurangan oksigen mencapai jaringan) dan iskemia (pasokan darah yang tidak memadai ke organ atau bagian tubuh).
Dokter berkata pendarahan yang terjadi pada Xu kemungkinan disebabkan oleh operasi usus yang pernah dijalaninya dulu.
Dokter mengatakan bahwa stres dan begadang itu buruk bagi tubuh sehingga hal itu memungkinkan menyebabkan luka lamanya robek dan pecah, yang hampir merenggut nyawanya.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (25/7/2021), Menurut Australian Sleep Health Foundation, 33-45 persen orang dewasa yang kurang tidur atau tidak cukup lama tidur, dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan.
Contoh kasus, Randy Garner, pemuda berusia 17 tahun sempat menantang dirinya untuk begadang selama 11 hari pada tahun 1960.
Satu hari setelah begadang, dia mengalami masalah dengan visinya dan kehilangan koordinasi dasar, akhirnya, ia berhalusinasi.
Selain itu, mengemudi dalam keadaan kurang tidur, juga sama berbahayanya dengan mengemudi di bawah pengaruh minuman keras.
Hal itu terjadi karena waktu reaksi, penilaian, dan penglihatan sama terganggunya dengan saat kurang tidur.
Ahli psikologi dari Deakin University Dr Melissa Weinberg telah mempelajari tentang hubungan antara tidur dan kesejahteraan.
"Fungsi pertama dari tidur adalah mengisi bahan bakar tubuh Anda. Dalam beberapa jam pertama tidur nyenyak, tubuh anda melakukan semua hal yang perlu dilakukan untuk memberi energi kembali," kata Dr Weinberg.
Dr Weinberg mengatakan, setelah tubuh cukup diisi selama periode pertama tidur, kemudian pindah ke tidur gerakan mata cepat (REM).
"Di situlah kita bermimpi. Ini adalah pengisian dan menyegarkan otak. Walaupun kita tertidur, otak kita tetap terjaga," kata dia.
Menurut Dr Weinberg, jika Anda tidak tidur, otak Anda tidak memiliki kesempatan untuk mengonsolidasikan informasi.
Menariknya, penelitian ini mengungkapkan ada hubungan langsung antara tidur dan memori.
Apa hubungannya?
Kita perlu tidur agar memori jangka pendek kita dapat dikonversi menjadi memori jangka panjang.
"Jika kamu tidak tidur, otakmu tidak memilki kesempatan untuk menggabungkan informasi," kata Dr Weinberg. (*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |