Melansir Kontan.co.id, ada beberapa efek samping ringan hingga serius yang dapat disebabkan oleh paracetamol.
Efek samping ini meliputi tekanan darah menurun, meningkatnya detak jantung, reaksi alergi, jumlah sel darah putih atau trombosit menurun, hingga gangguan ginjal dan liver.
Tak hanya itu, paracetamol juga dapat menimbulkan reaksi berbahaya apabila dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis obat.
Contohnya adalah obat epilepsi, obat kanker, obat diabetes tipe 2, obat kejang, obat mual, dan obat muntah.
Seperti yang diwartakan TribunJateng.com, mengonsumsi obat paracetamol secara berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit hepatitis atau hepatistik toksik karena obat.
Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Hery Djagat Purnomo, SpPD, SGEH, selaku Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Wilayah Jawa Tengah.
Menurut Dr. Hery, mengonsumsi paracetamol berlebihan dapat menyebabkan toksin pada hati yang berujung kematian.
Baca Juga: WHO Lebih Sarankan Minum Obat Ini untuk Menurunkan Demam Pasien Covid-19
"Paling banyak ditemukan di Barat. Kalau orang dulu bunuh diri minum obat Paracetamol. Paracetamol bisa menyebabkan toxin pada hati kalau minumnya sekaligus," kata Dr. Hery.
Mengutip nhs.uk, adapun batas maksimal dosis paracetamol adalah satu atau dua tablet paracetamol 500 mg sebanyak 4 kali dalam waktu 24 jam.
Sebagai catatan, dalam setiap dosisnya, berikan jangka waktu paling tidak 4 jam.
(*)
Source | : | Nhs.uk,Kontan.co.id,TribunJateng.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |