Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa yang suka minum kopi?
seberapa sering kamu konsumsi minuman berkafein ini?
Minum kopi dalam jumlah sedang memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi depresi, menurunkan risiko diabetes, meningkatkan stamina untuk olahraga, dan memberi otak dorongan yang baik.
Bahkan, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, menemukan bahwa minum kopi juga dapat membantu hidup lebih lama.
Kita semua memiliki selera masing-masing untuk menikmati kopi.
Ada yang biasa meneguk kopi dalam kondisi dingin atau panas.
Penahkan kamu memikirkan, sajian mana yang lebih sehat?
Apakah kopi dingin atau panas?
Tergantung selera, masing-masing memiliki kenikmatan yang berbeda.
Grid.ID telah melansir dari The Guardian, ini yang akan kamu rasakan pada tubuh kalau minum kopi panas.
1. Kaya antioksidan
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Scientific Reports, para peneliti dari Thomas Jefferson University menemukan bahwa kopi panas memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi daripada kopi dingin.
Otomatis hal itu membuatnya sedikit lebih sehat.
Manfaat antioksidan dalam kopi antara lain menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, penyakit hati, diabetes, dan kematian dini.
2. Membuat lebih bahagia
Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa mengalami kehangatan fisik, seperti memegang secangkir kopi panas, dapat meningkatkan perasaan kehangatan interpersonal.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa peserta dalam penelitian yang memegang secangkir kopi panas lebih cenderung melihat orang lain sebagai orang yang murah hati, peduli, dan hangat.
3. Mengurangi stres
Aroma kopi panas di pagi hari dapat membuat semangat dan mengurangi stres.
Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa aroma kopi panas di pagi hari dapat mengubah aktivitas gen tertentu di otak.
Itulah tiga manfaat meneguk kopi panas atau hangat dibandingkan dingin.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |