Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Aborsi adalah salah satu tindakan keji yang paling banyak dipilih untuk mengatasi pergaulan bebas.
Banyak wanita yang melakukan aborsi tanpa mengetahui efek sampingnya.
Padahal jika kita ketahui, aborsi memberikan efek samping yang mengerikan pada kesehatan.
Ada dua jenis aborsi, pertama Aborsi Medis.
Aborsi ini dipilih untuk kehamilan sembilan minggu dan biasanya akan menggunakan obat-obatan sebagai prosedurnya.
Yang kedua adalah aborsi bedah, jenis aborsi ini dapat dilakukan selama 16 minggu pertama kehamilan.
Ya, Obat nyeri dan antibiotik akan diperlukan sebelum memulai membuka leher rahim pasien.
Melansir dari drhealthbenefits.com, berikut adalah efek samping dari aborsi.
1. Kematian
Efek Samping Aborsi bagi Kesehatan Wanita bisa sangat berbahaya.
Selain mempertaruhkan nyawa bayi, aborsi juga mempertaruhkan nyawa ibu.
Para peneliti di seluruh dunia telah mengkonfirmasi bahwa wanita yang melakukan aborsi berpotensi meninggal empat kali lebih banyak daripada mereka yang tidak.
Ada faktor-faktor seperti cedera selama aborsi dan infeksi setelah aborsi.
2. Emboli
Emboli adalah suatu kondisi ketika beberapa benda atau zat seperti gumpalan darah atau gelembung udara menyumbat arteri.
Seperti yang kita ketahui bahwa tubuh kita membutuhkan oksigen dan oksigen tersebut diangkut dalam aliran darah ke setiap bagian tubuh kita.
Jika dipotong, pasti dapat menyebabkan disfungsi beberapa organ utama seperti otak, paru-paru, dan jantung jika benda tersebut.
Sebenarnya emboli dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti obesitas, penyakit jantung dan kanker.
3. Robek atau Perforasi rahim
Kondisi ini merupakan komplikasi potensial yang mungkin terjadi pada setiap prosedur intrauterin.
Kadang-kadang juga dapat menyebabkan perdarahan masif.
Dikatakan bahwa antara 2 dan 3 persen dari semua pasien aborsi dapat menderita perforasi rahim mereka.
Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat didiagnosis kecuali dilakukan visualisasi laparoskopi.
Jika tidak dapat didiagnosis bagaimana cara mengobatinya?
Penyebab lainnya adalah pada kehamilan selanjutnya dapat menimbulkan komplikasi.
Kemungkinan berkembang menjadi komplikasi dan cedera lain termasuk osteoporosis.
4. Komplikasi Anestesi
Selama aborsi anestesi dapat menyebabkan beberapa risiko besar seperti perdarahan, perforasi, dan kematian karena aspirasi muntahan.
Meskipun pada aborsi trimester pertama, komplikasi utama jarang terjadi tetapi bervariasi untuk setiap kasus.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | drhealthbenefits.com |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Hananda Praditasari |