Harapannya tentu saja agar antibodi yang ditransferkan ke tubuh pasien kritis dapat melawan infeksi akibat Covid-19.
Meski begitu, menurut Dr. Monica, Sp.An, KIC, M.SI, MM, MARS, ada banyak penelitian dengan hasil yang berbeda terkait terapi plasma konvalensen.
Artinya, ada yang memberikan hasil mendukung, namun ada juga yang memberikan hasil sebaliknya.
Dr. Monica juga menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan terapi plasma konvalensen.
Faktor tersebut di antaranya adalah dosis, kadar antibodi, dan waktu pemberian terapi plasma konvalesen.
“Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Dr. Monica yang dikutip dari Kontan.co.id.
Penting untuk diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 dapat menerima terapi plasma konvalesen.
Terapi ini hanya direkomendasikan untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang hingga berat.
Adapun kriteria orang yang dapat mendonorkan plasma konvalensen di antaranya adalah:
- Usia 18-60 tahun
- Berat badan ≥ 55kg
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |