Grid.ID - Para diktator terkenal dunia ternyata punya makanan favoritnya masing-masing.
Pilihan makanan favorit para diktator ini pun beragam, mulai dari diet vegatarian hingga makanan ekstrem ular kobra rebus.
Informasi seputar menu makanan favorit para diktator ini tercantum dalam buku berjadul Dictators' Dinners: A Bad Taste Guide to Entertaining Tyrants .
Buku tersebut membahas makanan dari para diktator berdasarkan rincian yang dikumpulkan dari catatan dan tulisan pembantu rumah tangga, koki, dan orang-orang terdekat mereka.
Buku ini menampilkan Stalin dan kegemaran hidangan yang dimasak oleh kokinya (kakek Vladimir Putin) dan perut kembung Gaddafi yang disebabkan oleh susu unta.
Berikut menu makanan favorit bagi para diktator dunia.
Benitto Mussolini
Baca Juga: Pantas Digerebek Polisi, Hati-hati Pabrik Pilus Terkenal Ini Nakal Pakai Penjernih Air di Adonan
Hidangan favorit diktator Italia itu adalah salad sederhana dari bawang putih cincang, dibalut dengan minyak dan lemon.
Menurut Mussolini, hidangan itu baik untuk jantungnya.
"Dia biasa makan semangkuk penuh," istrinya Rachele pernah bercerita pada juru masak keluarga, "Aku tidak bisa mendekatinya setelah itu."
"Pada malam hari saya akan meninggalkanya untuk tidur sendirian di kamar kami dan berlindung di salah satu kamar anak-anak."
Mussolini juga menyukai sepotong daging sapi muda, direndam dalam berbagai ramuan, termasuk tanaman marjoram dari kebun.
Ia menyantapnya bersama istri dan lima anaknya saat makan keluarga, tempat mereka berdiskusi dan melayangkan opini.
Ditutup dengan hidangan ciambellone (kue berbentuk cincin) yang lezat.
Dikatakan bahwa Mussolini tidak suka dengan anggur yang terkenal di negaranya.
Ia begitu mengagumi Mahatma Gandhi dan George Bernard Shaw karena vegetarianisme mereka dan telah berhenti minum alkohol saat berusia 40 tahun.
Soal makanan nasional, dia menganggap bahwa makanan Pracis tak seberharga masakan Italia, tapi minatnya terhadap pasta sebagai hidangan justru sedikit.
2. Hitler
Hitler sudah lama disebut-sebut sebagai vegetarian terkenal di dunia.
Vegetarianismenya dikaitkan dengan kepedulian terhadap dunia hewan.
Führer percaya bahwa diet bebas daging akan mengurangi perut kembung dan sembelit kronisnya.
Membuatnya harus mengonsumsi 28 obat termasuk nightshade yang mematikan dan racun tikus berbasis arsenik, yang disamarkan sebagai pil anti-gas.
Namun kenyataannya si tangan besi dari Jerman itu tak ragu menyantap merpati muda yang diisi dengan lidah, hati, dan kacang pistachio selama tahun 1930-an.
Hitler lebih takut diracuni oleh makanan daripada obat-obatan.
Ia mempunyai tim yang terdiri dari 15 pencicip makanan.
Jika seorang pencicip hidup selama 45 menit, makanan itu dianggap aman dan dapat dibawa ke mejanya.
Sistem pencernaan Hitler tak berfungsi pada bulan-bulan terakhir perang.
Sehingga membuatnya hidup dengan kentang tumbuk dan kaldu bening.
3. Saddam Hussein
Daging domba dan sapi dengan lemak yang dipangkas, udang segar, lobster hidup, dan zaitun dari Dataran Tinggi Golan, semuanya diperiksa dari radiasi atau racun oleh ilmuwan nuklir sebelum sampai ke istana Saddam Hussein.
Staf dapur di 20 istana secara bersamaan menyiapkan makanan tiga kali sehari untuknya.
Diantaranya ikan dan makanan laut yang jadi favoritnya.
Juga daging tanpa lemak, buah, sayuran, dan makanan tradisional Badui.
Segelas Mateus Rose menemani makanan utamanya.
Sementara susu unta dengan roti dan madu adalah menu sarapan pilihannya.
Hussein juga menyukai segelas wiski Old Parr.
Kiatnya untuk mempertahankan badan seringkali gagar karena kegemarannya akan permen Quality Street.
Hal yang mengejutkan, bahwa Saddam sering muncul di dapur untuk membantu memasak.
Ia mengklaim bahwa kegiatan itu membuatnya rileks.
4. Muammar Gaddafi
Gaddafi sangat suka minum susu unta, yang membuat sistem pencernaannya kembung.
Sementara itu, makan malam favoritnya adalah daging unta, terutama bagian punuk.
Biasanya direbus atau dipanggang.
Gaddafi tak begitu nyaman menerima keramahan orang lain.
Saat kunjungan ke Beograd 1961, dia bersikeras mendirikan tenda di depan hotel bersama unta-utanya yang memakan rumput di luar dan memberinya segelas susu.
Gaddafi marah ketika Washington menolak izinnya untuk melakukan hal yang sama di Central Park, New York dua puluh tahun kemudian.
5. Joseph Stalin
Koki Stalin adalah kakek Vladimir Putin, Spiridon Putin, yang memasak "makanan ringan" - sebutan Stalin untuk makan malam enam jam.
Menurut Dictators' Dinners, makanan Stalin dipengaruhi oleh tempat kelahirannya, Georgia, Kerajaan Russia.
Nikita Khrushcev pernah berkomentar: "Saya tidak berpikir pernah ada pemimpin yang membuang lebih banyak waktu daripada Stalin yang hanya duduk di sekitar meja makan dan minum."
6. Pol Pot
Menurut penuturan mantan koki Pol Pot, pemimpin Khmer Merah itu menikmati makanan pedesaan yang sederhana.
Seperti babi hutan, daging rusa, dan bahkan ular yang dicuci dengan brendi dan anggur Tiongkok.
Namun untuk hidangan ular ada satu resep yang ia sukai, yakni rebusan kobra.
Setelah kobra dibunuh dan dipenggal kepalanya.
Itu harus digantung di pohon supaya racun mengering di bawah sinar matahari.
Juga, harus jauh dari jangkauan anak-anak.
Darah ular harus dikumpulkan dalam cangkir dan disajikan dengan anggur putih.
Selanjutnya, kobra harus dipotong-potong dan dihaluskan menjadi bubur dengan segenggam kacang sebelum ditempatkan dalam panci berisi air mendidih dengan beberapa serai, daun anggur pahit, dan jahe.
Lalu biarkan mendidih setidaknya satu jam.
(*)
Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Sedap! Santapan Favorit Diktator Dunia, Ada yang Aneh dan Sederhana
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |