"Setelah kami lihat, uang itu benar-benar palsu, Mak e (Sumarmi) langsung lemes," kata Enik Endiati yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).
Enik Endiati juga menjelaskan, secara fisik, uang tersebut sudah terlihat aneh.
Setelah dicek, ternyata uang palsu Rp 100.000,- yang diterima Sumarmi itu adalah dua cetakan kertas yang dilem.
"Pas dibelah, di dalamnya ada potongan gambar pahlawan," jelas Enik Enidati.
Sayang, Sumarmi yang bergegas mencari wanita yang membeli ubinya usai tahu uang palsu itu, tak dapat menemukan keberadaan pembeli tersebut.
Mengutip dari TribunPekanbaru.com, dari kejadian tersebut, Sumarmi mengalami kerugian dua kali lipat.
Pasalnya, ia hanya pedagang kecil, yang bahkan tak kuat menyewa lapak atau kios di Pasar Mojo.
Dari uang palsu Rp 100.000,- yang diterimanya, Sumarmi menderita kerugian dobel, yakni 2 kilogram ubi senilai Rp 10.000,- dan uang kembalian sebesar Rp 90.000,-.
Bak masih terkejut dengan kejadian tersebut, keesokan harinya, Sumarmi bahkan tak berjualan di Pasar Mojo.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Nesiana Yuko A |