Di antaranya dari jambu biji yang mengandung vitamin C 126 miligram per buahnya, jeruk 69 miligram, dan tomat 28 gram.
Pada satu cup mangga mengandung 45 miligram vitamin C, pepaya 88 miligram, dan kiwi 166 miligram.
Kemudian pada satu cup brokoli mengandung 80 miligram vitamin C, daun peterseli 79 miligram, dan kembang kol sebanyak 46 miligram.
Diana kemudian menyatakan bahwa asupan vitamin C bagi tenaga kesehatan tentu hal yang berbeda, yakni bisa mencapai 500-1.000 miligram per hari.
Namun Diana menekankan, kebutuhan vitamin C untuk tenaga kesehatan itu tak seluruhnya didapat dari suplemen.
Ia berujar bahwa tenaga kesehatan tetap mendapat asupan vitamin C dari buah dan sayur setiap harinya.
Hanya saja, terkadang para tenaga medis ini mendapat selingan vitamin C dengan dosis 500 miligram.
Baca Juga: Tak Hanya Membuat Wajah Jadi Cerah, Ini Dia 3 Manfaat Air Lemon untuk Kecantikan Kulit!
"Jadi tidak setiap hari (konsumsi suplemen vitamin C), kami selang-seling," katanya.
Maka dari itu, Diana menekankan, masyarakat tidak perlu membeli suplemen vitamin C secara berlebihan, sebab kebutuhan vitamin C dapat ditemui dengan mudah pada buah dan sayur.
"Makanan utamanya dulu dipenuhi, asupannya yang bagus, baru kalau memang kurang, tambahkan suplementasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan, mengonsumsi vitamin C dengan dosis tinggi setiap harinya tentu akan memberikan efek samping.
Karena itu , ia menyarankan, untuk masyarakat yang non-tenaga kesehatan cukup dengan mengonsumsi vitamin C dengan dosis 90-200 miligram setiap harinya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Silmi |