Rasa dendam ini muncul dari perasaan merasa disakiti dan dikhianati pemerintah yang adalah pemegang kendali keamanan dan kestabilan negara, dimana jabatan Menko Polhukam diduduki Wiranto.
"Mungkin awalnya karena merasa dikecewakan oleh pemerintah."
"Karena erat kaitannya dengan situasi Papua dan demo krisis kemanusiaan, akan menimbulkan rasa benci yang sangat dalam kepada masyarakat," jelasnya lagi.
"Akhirnya, ketika ada musibah (pada Wiranto) yang harusnya kita merasa prihatin, belum tentu hal yang sama dirasakan mereka (yang kecewa)."
"Ini malahan jadi kabar gembira, berita yang menyenangkan," sambungnya.
Sebagai informasi, pelaku penusukan Wiranto, Syarial Alamsyah alias Abu Rara divonis 12 tahun penjara.
Saat mengetahui akan ada kunjungan Menko Polhukam, Abu Rara mengajak istri dan anaknya merencanakan penyerangan terhadap Wiranto.
Baca Juga: Bukan Jokowi atau Syahrini, Inilah Tokoh Terpopuler di Google Indonesia Sepanjang 2019
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |