1. Sakit dan patah
Mengutip dari GridHealth.ID, apabila swab antigen dibantu oleh tim medis, tentu risiko sakit dapat diminimalisir.
Pasalnya, tim medis atau ahlinya tentu sudah mengetahui struktur rongga hidung.
Kalau kamu nekat melakukan swab antigen sendiri di rumah, kesakitan luar biasa dapat terasa, lho.
Selain itu, risiko berikutnya adalah patahnya tangkai yang digunakan untuk swab antigen.
Jika salah memasukkan tangkai swab antigen dan terkena mukosa, maka risiko putus dapat terjadi.
Pendarahan pada hidung atau epistaksis pun tidak dapat dihindari jika kita salah memasukkan tangkai swab antigen.
Alhasil, risiko fatal dari efek samping epistaksis pun dapat terjadi jika salah swab antigen.
2. Kesalahan hasil pemeriksaan
Tidak hanya sakit dan pendarahan, orang awam pasti kurang paham soal pemeriksaan yang tepat.
Apabila salah mengambil lendir dalam hidung, bisa-bisa hasil pemeriksaan tidak akurat.
Hasil pemeriksaan yang seharusnya positif, bisa jadi berubah menjadi negatif karena salah mengambil bagian dalam hidung saat swab antigen.
Oleh karena itu, swab antigen sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional.
Sebab, para ahlinya sudah mengetahui teknik swab serta struktur anatomi hidung manusia.
Risiko salah mengambil atau pendarahan pun dapat dihindari jika swab antigen dilakukan oleh pihak profesional.
(*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |