Mulai dari pengeluaran makan dan kebutuhan sehari-hari, bujet internet dan token listrik, bujet untuk orang tua, dan sebagainya.
Ketika menyusun bujet, atur seketat mungkin ya agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan.
Jika sudah waktunya menerima gaji, langsung alokasikan uang ke dalam pos-pos yang sudah ditentukan.
Ingat! Harus disiplin ya, supaya kamu dapat bertahan satu bulan ke depan.
2. Alokasikan gaji untuk dana darurat
Bukan semata-mata untuk kebutuhan sehari-hari dan bayar cicilan saja, gaji bulanan juga perlu ditabung untuk dana darurat, lho.
Dana darurat perlu dialokasikan untuk mengantisipasi adanya keperluan mendesak yang tak terduga.
Biasanya, dana darurat berada di titik aman jika jumlahnya mencapai tiga sampai enam kali total pengeluaran.
Maka dari itu, kamu bisa menyisihkan 10 persen gaji untuk alokasi dana darurat setiap bulannya.
Jangan sampai terjebak dalam pinjaman online yang memiliki bunga cukup besar, ya!
3. Mengalokasikan gaji untuk investasi
Mau tidak mau, suatu hari nanti kita akan dipertemukan dengan keperluan yang membutuhkan banyak uang.
Oleh karena itu, mengumpulkan dana sejak dini dapat segera dimulai dengan investasi.
Sebaiknya, sisihkan sekitar 10 persen dari total gaji untuk investasi setiap bulannya.
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Source | : | Kompas.com,Tribun Lifestyle |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |