Akan tetapi, hal tersebut harus dilakukan secara realistis.
Jika sebuah grup tak memungkinkan untuk memenuhi apa yang ditetapkan agensi sebelumnya, maka itu adalah sesuatu yang perlu dimaklumi.
"Dalam hal ini, saya pikir label harus secara aktif mengakomodasi pandangan artis tentang apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan."
"Pemikiran seperti 'Oh, kami membuat kalian menjadi artis, dan selamanya kalian hanya melakukan apa yang kami suruh, semuanya akan berhasil, jadi lakukan saja' saya pikir itu benar-benar tidak masuk akal," ucap Suga, dikutip dari Koreaboo.com, Selasa (24/8/2021).
Suga melihat fenomena seperti ini sebagai sebuah permasalahan besar yang harus segera diatasi.
Menurut pelantun lagu 'Butter' itu agensi tak bisa menganggap artisnya sebagai produk, karena sesungguhnya setiap dari mereka memiliki akal dan kreatifitas yang bisa ditonjolkan.
"Tentu saja, masih ada situasi di mana label harus memaksa seperti itu, tentu saja. Tapi saya mendengar ada kalanya label hanya akan mengatakan, 'Lakukan,' tanpa penjelasan apa pun kepada artis."
"Jika Anda hanya melihat artis sebagai produk, bagaimana mereka bisa melakukan sesuatu yang kreatif?" ungkap Suga.
Ini menjadi catatan penting untuk agensi K-Pop agar bisa lebih banyak berdiskusi dan dapat memperlakukan artisnya lebih manusiawi.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | koreaboo.com |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Deshinta N |