Tempe mengandung vitamin B (B2, B3, dan B6), yang mendorong perkembangan otak dan sel bayi.
Tempe juga mengandung banyak zat besi, kalsium, dan protein nabati lebih dari dua kali lipat jumlah tahu.
Olahan tempe pun mengandung tembaga, yang membantu bayi bisa menyerap semua zat besi dan tumbuh kuat.
Hal menarik lainnya dari tempe adalah probiotik.
Makanan fermentasi seperti tempe penuh dengan mikroorganisme pendukung ini, sehingga membantu bayi mengembangkan mikrobioma sehat (bakteri usus).
Semua kondisi tersebut bisa mendorong fungsi kekebalan dalam tubuh si kecil.
Jika memungkinkan, belilah tempe organik untuk meminimalkan paparan racun pada bayi.
Hal ini karena lebih dari 90% kedelai dimodifikasi secara genetik dan disemprot dengan pestisida, keduanya telah terbukti berkontribusi pada kondisi kesehatan yang merugikan.
Menyajikan tempe untuk bayi juga ada caranya karena harus disesuaikan dengan usia.
- Usia 6 hingga 9 bulan
Kukus tempe seukuran dua jari orang dewasa selama 10 hingga 15 menit, atau hingga tempe melunak.
Selanjutnya, tumis tempe dengan mentega atau minyak pilihan (minyak alpukat atau zaitun).
Kemudian, sajikan dan motivasi bayi untuk makan sendiri.
Berikan semangat pada bayi agar ia mau belajar memegangnya.
- Usia 9 hingga 12 bulan
Lanjutkan menyajikan tempe dalam bentuk balok.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Solid Starts |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |