Lebih dari 70 persen responden mengatakan mereka tahu komentar itu bermasalah.
Tetapi kebanyakan dari mereka mengabaikannya dan memilih untuk tidak ikut campur.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang percaya jika ujaran kebencian didorong oleh hal berikut ini:
1. Diskriminasi sistematis yang berakar di masyarakat
2. Kecenderungan untuk melampiaskan frustrasi ekonomi pada orang yang lemah secara sosial
3. Liputan media tentang isu-isu terkait
4. Publik figur yang tidak peka dan sering diskriminatif.
Responden juga menyetujui gerakan dan pengenalan kebijakan anti-diskriminasi, seperti pendidikan tentang pencegahan ujaran kebencian di sekolah dan tindakan hukum yang lebih tegas terhadap komentar jahat.
Selain perempuan, kaum dengan orientasi seksual minoritas dan disabilitas menyusul menjadi target empuk ujaran kebencian selanjutnya.
Lebih dari 60% responden mengatakan bahwa mereka melihat komentar kebencian terhadap feminis, penyandang cacat dan minoritas seksual.
(*)
5 Arti Mimpi Suami Nikah Lagi, Benarkah Pertanda Rumah Tangga Bakal Retak? Simak Penjelasannya
Source | : | Koreanherald.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |