Tanaman misterius tersebut akan semakin tumbuh jika dipupuk dengan kebohongan.
Semakin dalam kebohongan yang diberikan dan semakin banyak orang memercayainya, semakin besar pula buahnya.
Selain itu, orang yang memakan buahnya akan mendapatkan pengetahuan yang paling rahasia dan tentang hal yang paling berkenaan di hatinya.
Penemuan Faith membawanya pada petualangan penuh fantasi dan misteri, tetapi bahaya selalu menghantui.
Frances Hardinge meramu The Lie Tree dengan begitu apik sehingga novel ini dapat dinikmati dan diselami oleh para pembaca muda juga pembaca dewasa karena petualangan-petualangan fantastis penuh misteri dan banyaknya topik yang dapat menjadi renungan mendalam; mulai dari teori asal-usul manusia, kedudukan perempuan di mata publik berikut cara-cara cerdik yang digunakan para tokoh perempuannya untuk melawan ketidakadilan dan bertahan hidup pada Era Victoria, dilema seorang kidal di tengah masyarakat yang melihat hal tersebut sebagai sebuah aib, dan masih banyak lagi.
Dengan membaca novel ini pula, kita akan mengetahui kebiasaan-kebiasaan pada Era Victoria yang dijamin akan mencengangkan para pembaca.
“The Lie Tree can best be described as a sort of Victorian gothic murder mystery but with more paleontology skepticism, post-modern photography and feminism.” – Frances Hardinge
Novel yang sudah diterbitkan di lebih dari dua puluh negara ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputido.
Demi kepuasan pembaca, Elex menerbitkan The Lie Tree yang dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi ekspresif karya ilustrator buku anak ternama, Chris Riddell.
Tertarik membaca The Lie Tree? Dapatkan segera bukunya di Gramedia.com atau langsung klik di sini. (*)
(Nina Siti Aminingsih)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |