Sedangkan, obat penurun berat badan yang diresepkan seperti phentermine dan topiramate (Qsymia), lorcaserin (Belviq), bupropion dan naltrexone (Contrave), dan liraglutide (Saxenda) digunakan untuk penurunan berat badan kronis.
Namun menurut FDA, obat pelangsing tersebut dapat memiliki efek samping tertentu, seperti peningkatan tekanan darah dan detak jantung, insomnia, gugup, penglihatan kabur, kegelisahan, dan sakit kepala.
Beberapa efek lainnya dapat menyebabkan sembelit, mulut kering, mual atau muntah.
Baca Juga: 7 Penampilan Cantik Sandrina Azzahra Kini, Mantan Peserta IMB yang Disebut Mirip Orang Korea
Bahkan, jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang, obat pelangsing tersebut akan memberikan efek samping seperti nyeri dada, detak jantung berdetak cepat, kesulitan buang air kecil, atau sesak napas.
Jika semua ini terjadi secara bersamaan, sebaiknya hentikan pemakaian, pasalnya pemakian obat langsing secara terus menerus ini dapat meningkatkan risiko kematian.
Hal inipun yang mungkin terjadi pada Budi Klantink yang gemar minum obat pelangsing.
Jenazah Budi Klantink, 30, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, sekitar pukul 12.30 WIB, Sabtu, setelah sebelumnya diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Joyoboyo, Wonokromo Surabaya.
Selamat jalan Budi Klantink.
(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Dulu Tenar Lewat Ajang Pencarian Bakat, Pemusik Ini Tewas Mengenaskan Demi Tubuh Bisa Langsing
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |