2. Makanan Kalengan
Kaleng memiliki lapisan bahan kimia berbahaya yang disebut BPA, yang mengganggu hormon dan dikaitkan dengan kanker.
Bahan kimia ini meresap ke dalam makanan kaleng, sehingga berbahaya.
3. Minuman Bersoda
Semua minuman dingin mengandung banyak gula, yang meningkatkan kemungkinan sel kanker.
“Selain itu, bahan kimia dan pewarna buatan yang digunakan dalam minuman soda tersebut semakin menambah risiko kanker,” jelas Mehta.
4. Tepung Putih
Saat tepung diproses, gas klorin digunakan untuk memutihkan tepung, yang memicu sel kanker.
“Selain itu, tepung olahan tersebut memiliki indeks glikemik tinggi, yang meningkatkan kadar glukosa darah dan insulin,” kata Mehta.
5. Daging merah dan olahan
Daging merah termasuk daging sapi, sapi muda, babi, domba, dan kambing.
Daging olahan diklasifikasikan sebagai daging yang telah diasinkan, diawetkan, difermentasi, diasap, atau mengalami proses lain untuk meningkatkan rasa atau meningkatkan umur simpannya.
Ini termasuk hot dog, burger, daging makan siang, ham dan bacon dan sebagainya.
“Risiko kanker, khususnya kanker kolorektal, semakin tinggi dengan konsumsi daging merah dan daging olahan, karena mengandung mutagen dan karsinogen.
Mutagen mengubah informasi genetik dengan mengubah DNA, dan karsinogen dikenal sebagai agen penyebab kanker,” jelas Puri.
6. Produk gula dan roti
Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko kanker dan harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Indeks glikemik suatu makanan didefinisikan sebagai tingkat kenaikan kadar gula darah setelah mengonsumsi makanan kaya karbohidrat.
Makanan seperti soda, permen, minuman ringan, produk roti, permen, jus buah, dan roti putih memiliki indeks glikemik yang tinggi.
“Seseorang harus menghilangkan ini dari makanan karena sel kanker menggunakan gula sebagai bahan bakar utama mereka,” saran Puri.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | pinkvilla.com |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Hananda Praditasari |