Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Umumnya, makhluk hidup yang telah meninggal akan mengalami pembusukan setelahnya hingga menjadi tulang belulang.
Namun, beda cerita dengan jenazah yang sengaja diawetkan sehingga bentuk awalnya masih terjaga.
Biasanya, mumi atau proses mumifikasi dilakukan oleh orang-orang jaman dahulu.
Salah satunya dilakukan pada bangsawan Cina yaitu Lady Dai atau Xin Zui.
Lady Dai, atau Xin Zhui, adalah istri aristokrat dari bangsawan Dinasti Han, Li Cang.
Mumi Lady Dai sangat "cantik" dan terawat dibandingkan mumi lainnya yang pernah ditemukan.
Bahkan, Mumi Lady Dai dianggap sebagai salah satu mumi terbaik yang diawetkan di dunia.
Meski wajahnya tampak bengkak dan cacat, kulitnya masih lunak untuk disentuh, tidak ada tanda-tanda rigor mortis (kaku mayat) yang tampak.
Lengan dan kakinya juga masih bisa bengkok. Bahkan, organ internalnya masih utuh dan masih ada darah di pembuluh darahnya.
Mumi lainnya cenderung hancur pada gerakan sekecil apa pun. Tidak dengan mumi Lady Dai.
Dikutip dari laman Amusing Planet, dokter bahkan masih bisa melakukan otopsi lebih dari 2.100 tahun setelah kematiannya.
Ini membuat mereka tidak hanya mampu merekonstruksi kematiannya, tetapi juga hidupnya.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Jumat (17/9/2021), Xin Zhui adalah putri bangsawan China kuno yang kaya raya dari Dinasti Han (206 SM - 220 M),
Xin Zhui, anggota penting dari klan kuat "Xin", yang melahirkan seorang putra pewaris, tetapi catatan sejarahnya tidak diketahui.
Baca Juga: Setelah 2.100 Tahun Kematiannya, Kisah Mumi Lady Dai yang Masih Bisa Diotopsi!
Bangsawan wanita dari Dinasti Han ini memiliki postur tubuh yang tingginya 158 cm, yang hidupnya penuh daya dengan memiliki fasilitas terbaik pada masanya.
Mengutip Lady Dai 101, wanita aristokrat ini bak bintang di wilayah Dai, yang menyukai jamuan makan malam dengan diiringi musik orkestra, wewangian, dan pelayanan istimewa pada umumnya untuk kelas atas.
Ia memiliki riwayat hidup yang sangat memanjakan lidah dengan makanan-makanan mewah di saat itu, seperti daging angsa, burung pegar, serta anjing.
Makanan-makanannya mewah, tetapi tidak sehat. Ia pun termasuk manusia yang pemalas, tidak banyak bergerak.
Ia memiliki riwayat duduk dalam jangka waktu yang lama, yang diyakini dilakukannya sambil menikmati pertunjukkan musik yang ia sukai.
Perempuan berdaya dengan limpahan kekayaan ini mengalami komplikasi kesehatan, yaitu kegemukan, tekanan darah tinggi, arteri koroner hampir seluruhnya tertutup lemak, kolesterol tinggi, diabetes, batu empedu, hingga penyakit hati.
Penyakit-penyakit itu sepertinya diobati dengan herbal, tetapi tidak bisa menyembuhkan dampak buruk dari pola hidup yang tidak sehat bangsawan wanita Dinasti Han itu.
(*)
Source | : | Grid.ID,KOMPAS.com |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |