“Sebenarnya yang berbahaya bukan hubungan seksnya, namun sperma yang masuk ke dalam rahim saat hamil," jelas dr. Tri dalam sebuah acara yang dikutip dari Nakita.id.
Sperma sendiri memiliki kandungan zat yang bisa memicu reaksi sensitif pada mulut rahim dan mungkin bisa berbahaya bagi janin.
Oleh karena itu, dr. Tri menyarankan supaya pria mengeluarkan spermanya di luar vagina atau menggunakan pengaman.
Selain itu, melansir Parenting First Cry via Kontan.co.id, berhubungan intim saat hamil justru bermanfaat bagi ibu hamil.
Beberapa manfaat ini di antaranya adalah meningkatkan sistem imun, melancarkan sirkulasi peredaran darah, memperkuat ikatan dengan pasangan, hingga mempermudah persalinan.
Hubungan intim yang aman sebaiknya dilakukan selama kehamilan trimester pertama hingga usia kehamilan tujuh bulan.
Ketika sudah memasuk usia kandungan tujuh hingga sembilan bulan, dr. Tri menyarankan sebaiknya frekuensi bercinta dikurangi. (*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kontan.co.id,Nakita.ID,YouTube |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |