Adapun kerangka saat ditemukan masih berbalut kaus warna merah, celana olah raga biru bergaris merah dan sandal putih hijau.
"Untuk sementara di Polsek Kretek belum ada laporan dari warga masyarakat yang kehilangan anggota keluarga. Tapi barangkali nanti ada yang merasa kehilangan anggota keluarga, silakan datang ke Polsek Kretek untuk melakukan pengecekan," imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa untuk sementara kerangka tersebut dibawa ke RS Panembahan Senopati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Nanti kalau ada yang merasa kehilangan anggota keluarga, bisa melakukan identifikasi dari bentuk gigi, dan baju terakhir yang dikenakan yang dapat dikenali pihak keluarga korban," katanya.
Sementara saat ditanya dugaan apakah korban merupakan warga yang sedang melakukan ritual sebelum akhirnya meninggal, Iptu Sumanta mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dipastikan dan harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh petugas dari Polsek Kretek maupun Polres Bantul.
"Tapi memang, kalau malam Selasa kliwon, atau Jumat Kliwon banyak orang tirakat. Memang betul saat ditemukan dalam kondisi bersila, tapi kita belum bisa menentukan apakah itu sedang melakukan ritual . Jadi tunggu hasil penyelidikan polres Bantul atau Polsek Kretek," tandasnya.
Sementara itu, Hendri Agus Saputra selaku dokter dari Puskesmas Kretek yang turut hadir dalam proses evakuasi menyatakan bahwa untuk melakukan identifikasi kelamin atau perempuan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Namun dari pemeriksaan sementara, korban sudah tewas setidaknya satu bulan sebelum akhirnya ditemukan.
"Kira-kira lebih dari 1 bulan, karena tinggal tulang. Kalau perkiraan pastinya nanti pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Liburan ke Jepang Bareng Atta Halilintar dan Aurel, Ashanty dan Anang Alami Insiden Ini di Bandara
Source | : | Tribunjogja.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |