Rumah serta kantor pun tak jarang yang menggunakan WiFi untuk menunjang pekerjaan atau gaya hidup.
WiFi menggunakan teknologi nirkabel yang bergantung pada luas dan kekuatan jaringan antena tetap (fixed antenna), atau BTS untuk menyampaikan informasi dengan RF.
Menurut WHO yang dilansir dari Kompas.com, studi 15 tahun belakangan ini menemukan bahwa frekuensi yang ditimbulkan jaringan WiFi dari pemancar dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak pada penggunannya.
Agency for Research Cancer (IARC) berhasil membuktikan bahwa WHO telah menyampaikan bahwa radiasi yang terdapat pada WiFi merupakan golongan 2B bersifat karsinogen dan memicu timbulnya tumor serta kanker otak.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Tribunnews.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |