Ada dua tugas rahasia yang disematkan pada dua Sniper saat itu (Tatang dan Ginting).
Pertama, melumpuhkan empat kekuatan musuh, yaitu Sniper, komandan, pemegang radio, dan anggota pembawa senjata otomatis.
Kedua, menjadi intelijen.
Intinya masuk ke jantung pertahanan, melihat kondisi medan, dan melaporkannya ke atasan yang menyusun strategi perang.
Bahkan, ada kalanya sniper ditugaskan untuk mengacaukan pertahanan lawan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jatuhnya korban.
"Lawan kita itu Pasukan Fretilin yang tahu persis medan di Timtim."
"Mereka pun punya kemampuan gerilya yang hebat, makanya Indonesia menurunkan sniper untuk mengurangi jumlah korban," ujar Tatang.
Profil Singkat Tatang
Berpangkat Pembantu Letnan Satu (Purn.) Tatang Koswara seorang Sniper atau penembak runduk TNI-AD terbaik Indonesia yang lahir di Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, 12 Desember 1946.
Ia meninggal di Jakarta, 3 Maret 2015 pada umur 68 tahun.
Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith terbitan 2000, nama Tatang masuk dalam daftar 13 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.
Dalam catatan tersebut ia mencetak rekor 41 di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53, dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Maesaroh |