Sepanjang tahun 1982—2016, JS Badudu menjadi guru besar linguistik Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung (UNPAD) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Di usianya yang 76 tahun, Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai penulis artikel tentang bahasa Indonesia di surat kabar dan majalah.
Sejak tahun 1977 hingga 2016, ia menjadi pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah Intisari Jakarta.
Sebagai pakar bahasa yang sangat berpengalaman, Badudu juga telah menyusun beberapa kamus, antara lain Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (1975), Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu — Zain, 2001), Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, dan Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia (2003).
Berkat jasanya sebagai guru dan dosen bahasa Indonesia selama 49 tahun, Badudu menerima bintang jasa Pemerintah RI, yaitu 'Satya Lencana 25 tahun Pengabdian dan Bintang Mahaputra'.
Bintang jasa itu diserahkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara pada pada tanggal 15 Agustus 2001.
JS Badudu meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, pada Sabtu 12 Maret 2016 silam.
Kabar duka atas wafatnya sang pakar bahasa Indonesia dibagikan Ananda Badudu melalui unggahan di Instagram.
Baca Juga: Begini Jadinya Kalau Emak-emak Ikutan Demo, Masih Pakai Daster!
(*)
Liburan ke Jepang Bareng Atta Halilintar dan Aurel, Ashanty dan Anang Alami Insiden Ini di Bandara
Source | : | Kompas.com,Instagram,Grid.ID,Wikipedia |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana Yuko |