Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Masuk dalam kategori sayuran sehat untuk dikonsumsi, tak sedikit justru yang membenci peria alias pare.
Pasalnya meski menyehatkan, pare memiliki rasa pahit yang dianggap mengganggu lidah ketika menyantapnya.
Padahal pare mengandung vitamin A, B, C, dan E dalam jumlah tinggi, serta potasium, seng, dan nutrisi penting lainnya.
Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, pare dimanfaatkan sebagai obat pencernaan, minuman berenergi, obat pencahar dan perangsang muntah.
Pare juga merupakan salah satu pembersih darah terkuat yang dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa bagi tubuh.
Jusnya memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang dapat membantu menghilangkan racun dari darah dan memurnikannya.
Menurut penelitian, sayuran berbentuk panjang lonjong bergerigi ini membantu dalam mengobati gangguan darah dan masalah kulit.
Pare juga dipercaya mampu meningkatkan sirkulasi darah dan menyembuhkan berbagai kondisi termasuk bisul darah, psoriasis, jerawat, gatal, kurap, dan gangguan kulit lain.
Selain itu, pare bahkan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Namun tak jarang, masyarakat menghindari menyantap pare akibat rasanya yang sangat pahit.
Melansir sajiansedap.id, ada satu trik jitu yang mudah dilakukan untuk menghilangkan rasa pahit pada pare.
Berikut cara menghilangkan pahit pada pare:
1. Belah pare menjadi dua bagian.
2. Buang biji di bagian tengahnya.
3. Kerok bagian dalam pare dengan sendok sampai bagian putih di tengahnya berkurang. Bagian putih ini yang membuat pare jadi pahit.
4. Jika dirasa bagian putihnya masih banyak bahkan setelah dikerok, buang dengan menggunakan pisau.
5. Setelah dipotong sesuai kebutuhan, bejek-bejek pare dengan garam yang cukup banyak.
6. Lakukan langkah nomor 5 sampai tiga kali.
7. Terakhir, bilas kembali pare dengan air bersih lalu pare siap digunakan.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Sajian Sedap,Wikipedia |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana Yuko |