Adapun batuan breksi yang ada di kawasan tersebut diketahui sebagai hasil aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran.
Kemudian, bekas tambang di dekorasi dan diubah warga setempat menjadi obyek wisata.
Pada tahun 2015, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun meresmikan Tebing Breksi sebagai obyek wisata Yogyakarta.
Ada bekas-bekas kegiatan tambang yang menimbulkan corak tersendiri sehingga membuat kawasan tersebut semakin atraktif.
Kita dapat menjumpai ukiran berupa wayang dan ular naga raksasa di beberapa bagian dinding Tebing Breksi.
Ukiran-ukiran pada area ini adalah salah satu spot foto favorit pengunjung.
Bonusnya, di puncak tebing juga adalah spot strategis untuk menyaksikan matahari terbenam.
Baca Juga: Liburan di Jogja? Yuk Cicipi 5 Menu Sarapan Ini, Dijamin Cocok Saat Musim Hujan
Kita bisa melakukan aktivitas menarik seperti berkeliling dengan jeep wisata, bersepeda gunung, bahkan panjat tebing.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Jogja, harga tiket masuk Tebing Breksi senilai Rp 10 ribu per orang.
Untuk jam operasionalnya adalah setiap Selasa-Jumat pukul 06.00-18.00 WIB, dan Sabtu-Minggu pukul 06.00-19.00 WIB.
Tebing Breksi adalah salah satu obyek yang sedang dibuka untuk umum, dalam rangkaian uji coba pembukaan tempat wisata di masa pandemi Covid-19.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |