"Puluhan agen atau broker, dari PALI, Prabumulih, Pagaralam, Lahat, Muaraenim, Sekayu dan Batu Raja, membeli ayam di sini untuk dijual kembali ke pasar atau rumah makan dan lainnya. Promosi kita sesama agen. Misalnya agen cerita dengan agen lainnya untuk membeli ayam potong di kita," kata Qolbi, Sabtu (2/4/2016).
Dikatakan Qolbi, ayam potong bisa dipanen berumur 21 hari sampai 30 hari, tergantung dengan pesanan dari konsumen.
Dalam satu bulan, 48 keranjang ayam ludes terjual dengan mendapatkan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah.
"Satu keranjang ayam terdiri 15 ekor ayam. Setiap bulan 20 sampai 48 keranjang ayam potong terjual. Para agen langsung datang ke sini (tempat ternak ayam potong) untuk membeli ayam potong, satu ayam bobot 9 ons dan ada yang lebih sesuai pesanan," katanya.
"Ayam potong yang siap dimasak dijual Rp 28 ribu per kilogram, sedang untuk para agen harganya lebih murah lagi," ungkapnya.
Berbeda dengan kisah Qolbi yang meraih keuntungan dari usaha beternak secara bertahap, seorang wanita justru kaya mendadak karena memelihara ayam.
Dikutip Grid.ID melalui Intisari Online, seperti dikutip dari Bastille Post pada Jumat (5/4/2019), wanita bernama Du Xiaoxia, dari Sichuan, memiliki induk ayam yang sangat tua.
Source | : | Tribunnews.com,Intisari Online |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |