Hasil penelitian itu menunjukkan, kombinasi albumin dalam ekstrak ikan gabus, ekstrak temulawak, dan daun kelor sebagai pendamping terapi Covid-19 mampu mengurangi parameter gejala klinis dan nilai D-dimer.
Kombinasi ketiganya dapat menghambat laju virus ke dalam sel dan lebih tepat dalam menargetkan obat kepada sel. Sementara temulawak dapat menetralkan aktivitas virus dan daun kelor menopang imunitas tubuh.
“Kami berkomitmen akan terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia dan mendukung peningkatan ekonomi dengan menjadikannya obat natural yang siap bersaing di pasar global,” ujar Edward.
Hingga saat ini, obat untuk Covid-19 masih belum ditemukan.
Terapi yang saat ini digunakan, termasuk antivirus dan antibiotik, hanya berfungsi sebagai pereda gejala.
Begitu juga dengan albumin oral, diberikan bukan sebagai obat melainkan suplemen.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari K |