Kala itu, cerita Squid Game ditolak karena dianggap alur ceritanya mengerikan, aneh, dan tidak realitis.
Karena tidak ada yang tertarik, Hwang Dong Hyuk akhirnya bekerja keras untuk mendanai sendiri proyek Squid Game.
Hwang kemudian menjual laptop canggihnya seharga 675 Dolar AS (Rp 9,6 juta).
Namun menjual laptop ternyata bukan menyelesaikan masalah malah menambah masalah. Penulisan skenario Squid Game menjadi terhambat.
Syukurnya kesempatan emas itu akhirnya datang. Netflix bersedia mendanai proyek serial tersebut sekitar 2 tahun lalu.
Netflix dan Hwang merasa cerita Squid Game cocok untuk kondisi sekarang ini di mana pandemi Covid-19 kian memperburuk kesenjangan sosial ekonomi antara kaya dan miskin.
"Dunia telah berubah. Semua poin ini membuat cerita menjadi sangat realitis bagi orang-orang dibanding dengan satu dekade lalu," kata Hwang.
Kim Minyoung, yang menjabat sebagai wakil presiden konten Netflix di kawasan Asia-Pasitik, mengatakan serial ini menimbulkan pertanyaan soal nilai seseorang.
"Kami bukan kuda, kami semua manusia. Itulah pertanyaan yang benar-benar ingin dilontarkan acara itu kepada Anda," kata Minyoung.
Sebelumnya, Netflix telah berinvestasi sebesar 500 juta Dolar AS untuk konten Korea Selatan pada 2021.
Squid Game merupakan salah satu serial Korea Selatan yang didanai Netflix.
Serial ini bercerita tentang berbagai orang yang mengikuti permainan anak-anak yang mematikan dengan hadiah 40 juta Dolar AS.
Setelah dirilis pada September lalu, Squid Game berhasil mencetak berbagai rekor, termasuk konten Korea pertama yang menduduki peringkat pertama di Netflix Amerika Serikat
(*)
Source | : | Insider |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |