Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Lukman Sardi turut berduka atas meninggalnya aktor sekaligus penulis sastra Gunawan Maryanto.
Lukman Sardi masih tidak percaya ketika mendengar kabar wafatnya pemeran Wiji Thukul dalam film 'Istirahatlah Kata-kata' itu.
"Malam ini, tiba-tiba ada WA yang mengabarkan Mas Gunawan sudah tidak ada. Shock banget, ngecek sana-sini apakah berita ini benar dan ternyata dikonfirmasi benar," tulis Lukman Sardi di Instagram @lukmansrd.
Sebagai informasi, Gunawan Maryanto meninggal dunia di Rumah Sakit Ludiro Husodo Tama, Kota Yogyakarta, Rabu (6/10/2021) pukul 20.00 WIB.
Melansir kompas.com, lawan main aktris Marissa Anita ini dikabarkan meninggal dunia akibat mengalami serangan jantung.
Aktor yang dikenal aktif di Komunitas Teater Garasi ini meninggal dunia dalam usia 45 tahun.
Sahabat sang aktor yang juga aktif di Teater Garasi, Yudi Ahmad Tajudin, mengungkap bahwa sosok Gunawan sangat berdedikasi dalam setiap karyanya.
"Saya kira, dedikasi dan disiplin dia sebagai seniman. Dedikasinya sangat tinggi, kalau dia terlibat satu pekerjaan, satu karya, dia akan sepenuhnya ada di sana,” kata Yudi saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (7/10/2021).
Baca Juga: Sukses di Dunia Perfilman, Lukman Sardi Didapuk Menjadi Juri WMM 2021
“Artinya dia menyiapkan, mempelajari setiap karya yang mau dibuat atau dibahas,” lanjutnya.
Dedikasinya sebagai seniman juga mengantarkan Gunawan Maryanto meraih berbagai penghargaan bergengsi.
“Bahwa dia juga punya capaian besar, sebagai sastrawan dia dapat Khatulistiwa Award, sebagai aktor dia juga dapat FFI 2020, karya panggungnya menorehkan sejarah saya kira,” ucap Yudi.
Melansir kompas.tv, Gunawan Maryanto tidak hanya besar di dunia teater tetapi juga layar lebar.
Pria yang akrab disapa Chindil ini tercatat pernah memenangkan Usmar Ismail Awards 2017 untuk Aktor Pria Terbaik di film 'Istirahatlah Kata-kata'.
Ia juga berhasil memenangkan Piala Citra Film Festival Indonesia (FFI) 2020 berkat perannya sebagai Siman dalam film 'Hiruk- Pikuk si Al-Kisah'.
Dalam dunia kepenulisan, almarhum biasa menorehkan karya dengan menulis sastra, antara lain puisi, cerpen, dan kritik sastra yang dimuat di berbagai media di Indonesia.
Salah satu karya yang pernah mendapat penghargaan Khatulistiwa Literary Award untuk buku puisi 'Sejumlah Perkutut buat Bapak'.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,Kompas TV |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |