- Perilaku impulsif dan berisiko seperti melakukan seks yang tidak aman, menghabiskan banyak uang, hingga penyalahgunaan narkoba
- Ancaman atau perilaku bunuh diri atau melukai diri sendiri sebagai respons terhadap ketakutan akan perpisahan dan penolakan
- Perubahan suasana hati yang ekstrem yang mencakup bahagia terlalu intens, cepat marah, hingga kecemasan
- Perasaan kosong yang berkelanjutan
- Kemarahan yang intens seperti sering kehilangan kesabaran, sarkastik, atau bertengkar secara fisik
Penyebab gangguan mental ini memang belum diketahui secara pasti, namun ahli percaya akan adanya faktor lingkungan.
Misalnya seperti pengalaman masa kecil yang penuh tekanan, merasa ditelantarkan, ditinggalkan orangtua, atau pernah dilecehkan.
Selain faktor lingkungan, faktor genetik dan masalah kelainan otak juga dipercaya ikut mempengatuhi penyakit ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,Cewekbanget.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |