Lemak yang digunakan untuk penyedap dan topping mudah terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan masalah jantung.
Karena lemak ini, anak juga cenderung lesu dan kurang terlibat dalam aktivitas fisik apa pun.
2. Kelelahan dan pucat
Nutrisi vitamin dan protein tidak tersedia dalam makanan cepat saji.
Hal ini akan menyebabkan fungsi abnormal dari semua sistem dalam tubuh.
Anak-anak mungkin merasa kenyang dan puas dengan apa yang mereka makan, tetapi hal itu membuatnya lemah dan lelah.
Belakangan, mereka bahkan bisa menderita penyakit kronis.
3. Masalah pencernaan
Anak-anak yang kecanduan junk food akan menderita masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit refluks gastro-esofagus (GERD).
Baca Juga: Fakta Baru, Orangtua Tidak Boleh Memberi Makanan ‘Terlalu Sehat’ untuk Bayi, Begini Alasannya!
Saat makanan berlemak digoreng, minyak yang digunakan akan dibuang ke dinding perut yang meningkatkan produksi asam.
Rempah-rempah yang disimpan di sini membuat iritasi pada lapisan perut dan memperburuk proses pencernaan.
Karena kandungan seratnya sangat kurang dalam junk food, bisa jadi penyebab wasir dan sembelit.
4. Fluktuasi kadar gula darah
Gula rafinasi hadir dalam semua jenis makanan cepat saji yang membuat stres pada metabolisme anak.
Karena kekurangan karbohidrat dan protein dalam makanan yang digemukkan, maka kadar gula darah tiba-tiba turun setelah dikonsumsi.
Hal ini akan membuat keinginan untuk makan junk food lagi dan lagi.
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | india parenting |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |