Beberapa dari mereka adalah Avianti Armand dari Simpul Seni DKJ, Rama Thaharani dari SEACN, Ketua Komite Tari DKJ Yola Yulfianti, dan Wendi Putranto yang mewakili Mbloc Space.
"DKJ selaku mitra Gubernur Provinsi DKI Jakarta melaksanakan perannya dalam memberikan advokasi yang terkait dengan pemajuan kesenian di Jakarta," kata Ketua Pengurus Harian DKJ Danton Sihombing, Rabu (13/10).
Dalam acara ini, terdapat beragam program yang dipersembahkan dengan tujuan menghubungkan seniman tari, pertunjukan, dan media baru masyarakat sehingga ekosistem seni khususnya tari agar tetap terjaga dan mendapatkan tempat di masyarakat.
Baca Juga: Tanpa Kamera, Baim Wong Temui Kakek Suhud hingga Keduanya Sepakati Hal Ini
Adapun rangkaian program tersebut adalah Choreo Talk Tukar Tangkap Koreografi Indonesia (TTKI) Artistik Development Program (14-15 Oktober) yang digelar daring.
Ada pula Digital Dance Lab yang merupakan program eksperimental antara koreografer dan seniman media baru mulai 16 Oktober.
JICON Dance Fest juga menghadirkan kolaborasi internasional antara Indonesia dan Jepang, yang diwakili oleh teman-teman berkebutuhan khusus dari komunitas dan mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta dengan masyarakat berkebutuhan khusus dari Tanpopo-No-Ye Osaka, Jepang.
Selain itu, ada juga kolaborasi JICON Dance Fest dengan Kinani Festival dengan Director Artistic Quito Tembe Yodine yang melibatkan seniman Maputo De Idio. Karya kolaborasi itu mulai tayang pada tanggal 23-24 Oktober.
Rangkaian acara JICON Dance Fest nantinya akan ditutup dengan screening Festival Film Internasional IMAJITARI pada tanggal 28-30 Oktober.
Dibagian akhir, akan ada Dance Talk bersama seniman Jerman, Chantal Akerman, seniman Indonesia yang saat ini berdomisili di Australia, Patrick Gunawan Hartono, dan penari Indonesia Florentina Windy dari Dansity.
"Beragam program eksperimentasi yang ada di dalam festival ini, ke depannya JICON Dance Fest akan menjadi sebuah platform yang mandiri dan membentuk ekosistemnya sendiri, sambil membawa semangat keterhubungan di dalamnya," ucap Ketua Komite Tari DKJ, Yola Yulfianti.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |