Bahkan, keluarga korban menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah lantaran dinilai telah lalai dalam mengawasi para siswa.
Mengutip dari Kompas.com, keluarga Aditya Maulana (12) yang merupakan korban dari tragedi susur sungai di Ciamis meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah.
Bibi Aditya, Tati (49) menduga bahwa ada unsur kelalaian saat kegiatan susur sungai berlangsung.
"Saya mah hanya minta dilereskeun (dibetulkan), karena ini mah kan kayaknya ada keteledoran sekolah," kata Tati (49) yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com via TribunJabar.ID, Sabtu (16/10/2021).
Tati bahkan mengatakan, anak sebesar itu harusnya masih berada dalam pantauan pembimbing dan tidak dibiarkan begitu saja.
"Harusnya teliti saat akan menyusuri sungai, kan katanya ada kuncennya (juru kunci di sungai tempat kejadian)," kata Tati.
"Harusnya ngomong dulu, terus kenapa tidak memakai tambang-tambang mentas teh (menyeberang). Kenapa kegiatannya sampai dadakan dan teledor? Intinya kita mah, minta jawaban dari sekolah," lanjutnya.
Selain itu, keluarga korban juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
Tati berharap, setelah kejadian ini, tidak ada lagi kegiatan susur sungai.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Nesiana |