Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana mengatakan hal yang serupa dengan penuturan anak korban.
"Dugaannya cemburu. Korban membuat konten sehingga menarik laki-laki lain atau netizen untuk berkomentar. Dugaannya hal itu menjadi pemicu pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia," kata Mirzal, Jumat (15/10/2021).
"Pelaku melarikan diri, sudah kami dapat di mana lokasinya. Saat ini tim Unit Jatanras tengah mengejar pelaku," imbuhnya.
Lalu mengutip dari Kompas.tv, sebelum menemukan ibunya meninggal dunia, Septia Pratama mengaku ditelpon oleh ibunya.
Pada perbincangan di telepon itu, korban menangis karena dianiaya suaminya.
Tetapi saat sampai di rumah ibunya, Septia menemukan Djasmi sudah bersimbah darah.
Walaupun Septia berusaha menolong ibunya, sayangnya nyawa Djasmi tidak bisa diselamatkan.
Mirzal Maulana juga menjelaskan dari hasil olah TKP polisi, diketahi Djasmi meninggal dunia karena luka parah di kepalanya.
Luka di kepala korban itu rupanya disebabkan oleh hantaman besi linggis.
(*)
Source | : | Surya.co.id,Kompas.tv |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Bella Ayu Kurnia Putri |