"Aku tidak pernah kaget lihat orabg kaya di Jakarta. jamanku dulu sudah banyak orang kaya mlintir,bahkan kalo sawer saya bukan duit saja tapi kalung emas dan kalungan duit ratusan hingga jutaan."
"Suasana begini kadang masih aku rindukanbersentuhan dengan orang2 yang membuat saya jd besar seperti skrg ini, semoga teman panggung aku,pemain mgkn msh main dgn honor msh ratusan ribu , diberikan kesehatan aamin," lanjutnya.
Meski kini nasibnya telah berbeda, Inul mengaku masih sangat merindukan teman-temannya hingga membuatnya kadang menangis.
"Aku sama dengan mereka mungkin keberuntungan berpihak padaku. Wajah2 sederhana tidak serakah, yang selalu bersyukur dan selalu berdoa tiap jatah nyanyi berharap dapat saweran banyak masyaa Allah."
"Jaman dulukala yang masih aku rindukan aku tidak akan pernah melupakan ini kadang msh nangis melihatnya kangen sm teman2 jadulku dulu nasib berbeda tapi hatiku msh sama seperti dulu," ujarnya.
Siapa sangka, di akhir kalimatnya,Inul melontarkan kalimat menohok pada anak dangdut milenial.
"Yang tidak akan banyak kalian dapatkan dijaman sekarang wahai adik2 dan anak anak dangdut milenial jaman sekarang ngetop instan,endors byk,honor lgsg selangit gayane juga amit2 ada yg begitu beda sm yang prosesnya njungkel2 seperti saya dulu," pungkasnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |