Memberikannya kepada bayi dapat membantu mengurangi keluarnya gas dalam jumlah yang cukup besar.
Kemudian, jahe juga bisa memperkuat organ hati.
Hati manusia adalah salah satu organ terkuat dalam tubuh karena dapat mencerna hampir semua hal.
Namun, ketika hati bayi masih berkembang, keracunan makanan bisa dengan cepat menjadi bahaya.
Nah, ekstrak jahe ini akan meningkatkan toleransi hati.
Jahe juga bisa meningkatkan imunitas, mencegah batuk, mual, dan sakit perut.
Kaya akan manfaat kesehatan, tapi orangtua juga tidak boleh asal memberikan jahe untuk bayi.
Baca Juga: Bisa Jadi Obat Kolik, Ini 5 Manfaat Lain Konsumsi Jahe untuk Kesehatan Si Kecil
Sebenarnya jahe dipercaya cukup aman untuk bayi.
Namun, jika diberikan secara berlebihan, itu dapat menyebabkan banyak komplikasi kesehatan.
Setelah bayi melewati usia 9 bulan dan mulai makan makanan padat, orangtua bisa mulai memberikan jahe dalam jumlah kecil.
Sebelum menggunakan jahe dalam makanan bayi, ada beberapa hal yang perlu diingat.
Ternyata banyak orangtua yang mengombinasikan madu dengan jahe untuk memudahkan bayi meminum ramuan tersebut.
Ini tidak boleh diikuti, terutama untuk bayi di bawah satu tahun, loh.
Kemudian, meskipun alergi terhadap jahe jarang terjadi, tetapi lebih baik berhati-hati dan waspada akan kemungkinannya.
Ada banyak cara untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan semua manfaat medis dari jahe.
Lebih baik, tetap berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memberi makan jahe kepada bayi.
(*)
Source | : | Parenting Firstcry |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |