Film The Way We Keep Dancing karya Adam WONG adalah sekuel yang paling ditunggu-tunggu setelah sukses filmnya di tahun 2013, The Way We Dance .
Film yang mengangkat budaya tari jalanan di Hong Kong ini dibintangi para penari profesional, termasuk Cherry, Ngan, dan Babyjohn Choi.
Mereka adalah penari-penari profesional yang dihadapkan pada masalah anak muda dan kreatifitas mereka. Termasuk kerumitan kehidupan sosial mereka.
AFA Academy program Indonesia akan ditutup dengan debut penyutradaraan dari musisiaktor, CHIU Sin-hang, melalui karya filmnya, One Second Champion.
Film ini menduduki puncak box office pada perilisannya di bulan Maret 2020.
Terlahir dengan kemampuan untuk melihat satu detik ke masa depan, seorang ayah mengambil hadiah pertandingan berkelahi untuk mendanai operasi bagi putranya yang mengalami gangguan pendengaran.
"Pemerintah Daerah Administratif
Khusus Hong Kong berkomitmen
memfasilitasi pengembangan jangka panjang industri perfilman Hong Kong," kata Wilfred WONG, Ketua AFA Academy dan Perkumpulan Festival Film Internasional Hong Kong.
"Misi Hong Kong Film Gala Presentation 2021 adalah untuk memperkuat pertukaran film dan budaya, menyediakan platform internasional untuk mempromosikan hubungan antara bisnis film, dan menyatukan para profesional film dari negara-negara ASEAN. Kami mengusahakan
kolaborasi dan kerja sama yang erat di antara kawasan."
“Salah satu bagian tersulit dari pandemi Covid-19 adalah penonton terputus dari pengalaman teater. Oleh karena itu, kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Create Hong Kong dan Asian Film Awards Academy menghadirkan film-film Hong Kong
pilihan kepada publik Indonesia. Serta menikmati film-film Hong Kong yang sangat impresif serta mengapresiasi sebagai kekayaan kreativitas Sinema Hong Kong,” kata Deborah Gabinetti, Pendiri dan Presiden Bali International Film Festival (Balinale).
Selain Indonesia, tiga negara ASEAN lainnya yang menjadi tuan rumah “Hong Kong Film
Gala Presentation 2021” adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Semua pemutaran dalam bahasa asli Kanton dengan teks bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |