Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Para astronom dikejutkan dengan penemuan sinyal misterius yang datang dari arah pusat galaksi Bima Sakti.
Sinyal misterius itu diketahui tidak cocok dengan pola sumber radio variabel yang saat ini dipahami dan dapat disimpulkan sebagai kelas baru objek bintang.
Penulis utama studi dan mahasiswa di School of Physics di University of Sydney, Ziteng Wang, menjelaskan sinyal misterius itu berputar seiring waktu.
"Sinyal paling aneh dari sinyal baru ini adalah memiliki polarisasi yang sangat tinggi. Ini berarti cahayanya berosilasi hanya dalam satu arah, tetapi arah itu berputar seiring waktu," kata Ziteng Wang.
"Kecerahan objek juga bervariasi secara dramatis, dengan faktor 100, serta sinyal menyala dan mati tampaknya secara acak. Kami belum pernah melihat yang seperti itu," jelasnya.
Banyak jenis bintang yang memancarkan cahaya variabel melintasi spektrum elektromagnetik.
Dengan kemajuan luar biasa dalam astronomi radio, studi tentang objek variabel atau sementara dalam gelombang radio adalah bidang studi yang sangat besar yang membantu mengungkap rahasia semesta.
Pulsar, supernova, bintang yang menyala, dan semburan radio cepat adalah semua jenis objek astronomi yang kecerahannya bervariasi.
"Awalnya kami mengira itu bisa jadi pulsar—jenis bintang mati berputar yang sangat padat—atau jenis bintang yang memancarkan semburan matahari besar."
"Tapi sinyal dari sumber baru ini tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan dari jenis benda langit seperti ini," kata Wang.
Penemuan objek tersebut telah dipublikasikan di Astrophysical Journal pada 12 Oktober 2021 berjudul 'Discovery of ASKAP J173608.2–321635 as a Highly Polarized Transient Point Source with the Australian SKA Pathfinder'.
Profesor Tara Murphy dari Sydney Institute for Astronomy and School of Physics, menjelaskan bahwa perilaku objek yang ditemukan.
“Kami telah mengamati langit dengan ASKAP untuk menemukan objek baru yang tidak biasa dengan proyek yang dikenal sebagai Variables and Slow Transients (VAST), sepanjang tahun 2020 dan 2021.”
“Melihat ke arah pusat galaksi, kami menemukan ASKAP J173608.2-321635, dinamai sesuai dengan koordinatnya. Objek ini unik karena mulai tidak terlihat, menjadi terang, memudar, dan kemudian muncul kembali. Perilaku ini sangat luar biasa,” terangnya
Sementara Co-supervisor Wang, Profesor David Kaplan dari University of Wisconsin-Milwaukee, mengungkap perbedaan objek yang semakin membuat penasaran.
"Informasi yang kami miliki memiliki beberapa kesamaan dengan kelas lain yang muncul dari objek misterius yang dikenal sebagai Galactic Center Radio Transients (GCRT), termasuk yang dijuluki 'cosmic burper'.”
"Meskipun objek baru kami, ASKAP J173608.2-321635, berbagi beberapa properti dengan GCRT, namun ada juga perbedaannya. Dan kami tidak begitu memahami sumber-sumber itu, jadi ini semakin menambah misteri," ungkap Kaplan.
Para ilmuwan saat ini berencana untuk terus mengawasi objek tersebut untuk mencari lebih banyak petunjuk tentang apa yang mungkin terjadi.
Sebagai informasi mengutip Kompas.com, selain Bumi, terdapat banyak planet lain yang tinggal di galaksi Bima Sakti.
Planet tersebut berada dalam satu sistem tata surya yang sama dengan Bumi, yakni Merkurius, Venus, Mars, Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.
Semua planet tersebut berputar mengelilingi bintang mega besar yang kita sebut Matahari.
Galaksi Bima Sakti atau dikenal juga dengan sebutan Milky Way memiliki diameter 100.000 tahun cahaya.
Sebagai gambaran, satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun, yaitu hampir 9,5 triliun kilometer.
Usia Bima Sakti diketahui 13,2 miliar tahun dan merupakan salah satu dari milyaran galaksi di alam semesta yang diketahui.
(*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |