Berbicara mengenai baby blues, ternyata perubahan emosi setelah melahirkan ini dialami sebanyak 50-75 persen ibu baru, loh.
Dilansir Grid.ID dari Parapuan.co, baby blues termasuk depresi pasca persalinan yang dicirikan dengan pasang surut emosi, sering menangis, rasa bersalah, kecemasan, dan kesulitan merawat bayi.
Kondisi ini termasuk tingkatan pertama atau salah satu jenis depresi postpartum (pascapersalinan).
Adapun depresi postpartum adalah campuran kompleks dari perubahan fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi setelah melahirkan.
Jika mengalami baby blues, kita akan sering menangis berkepanjangan tanpa alasan jelas.
Meskipun tidak menyenangkan, tapi baby blues biasanya mereda dalam waktu dua minggu.
Dengan catatan, ibu mendapatkan bantuan untuk mengatasinya.
Baca Juga: Mengenal Baby Blues, Sindrom Pasca Kehamilan yang Kini Dialami Mytha Lestari
Berikut tujuh tips yang dapat membantu mencegah dan mengatasi baby blues:
1. Realistis
Usahakan realistis dan jangan memaksa untuk melakukan semuanya sendiri di awal melahirkan.
2. Minta bantuan
Cobalah beri tahu orang lain termasuk suami, asisten rumah tangga, atau siapapun yang tinggal di rumahmu untuk membantu.
Hal ini dilakukan agar ibu tidak terlalu Lelah.
3. Batasi kunjungan
Biasanya teman atau kerabat akan berkunjung untuk menyambut kelahiran bayi.
Akan tetapi, batasi kehadiran mereka supaya kamu tidak terlalu lelah jika harus menyapa.
4. Tidur
Saat si kecil sedang tidur, cobalah untuk ikut tidur tanpa memikirkan beban pekerjaan rumah tangga.
Sadari bahwa tubuh juga perlu memperbaharui energi.
Baca Juga: 3 Hal yang Membedakan Sindrom Baby Blues dengan Depresi Postpartum, Kenali Gejalanya ya!
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Parapuan.co |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |