Dalam sebuah jurnal Human Reproduction di tahun 2005, disebutkan bahwa panasnya laptop dapat mengurangi jumlah sperma.
Bahkan, jurnal ini mengungkapkan bahwa panas laptop dapat menghangatkan sperma pria sehingga tidak aktif lagi.
Melansir laman Meetdoctor via Kompas.com, skrotum tempat memproduksi sperma memang sangat sensitif terhadap panas dalam bentuk apapun.
Padahal, skrotum pria harus berada dalam suhu normal sehingga kenaikan suhu satu derajat saja dapat mempengaruhi kesuburan pria.
Belum lagi kaki yang harus dirapatkan ketika memangku laptop yang semakin meningkatkan panas yang diterima di area selangkangan.
Hal ini berbeda dengan wanita yang tidak akan mendapatkan pengaruh apa-apa dari kebiasaan memangku laptop terhadap kesuburannya.
Namun jangan senang dulu karena kebiasaan memangku laptop juga dapat mendatangkan masalah pada kulit.
Sebuah studi dalam jurnal Pediatrics menyebutkan bahwa suhu laptop yang panas dapat membuat kulit menjadi kecokelatan dan berbintik-bintik.
Kondisi yang terpapar panas ini disebut dengan erythema abigne yang diakibatkan penggunaan jangka panjang memangku laptop.
Untuk itu, demi menghindari risiko-risiko di atas, selalu pastikan untuk menggunakan meja saat menggunakan laptop. (*)
Source | : | Kompas.com,Sonora.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |