Adapun neurotransmiter dapat membantu mencegah jenis penyakit Alzheimer atau penyakit yang mengganggu otak manusia.
Menjadi makanan pokok banyak orang, tahu nggak kalau makan nasi juga dibedakan dalam suhunya?
Artinya, makan nasi panas dan dingin memberikan efek berbeda pada tubuh.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sudah jadi rahasia umum kalau nasi memiliki indeks glikemik tinggi yang membuat gula darah akan meningkat.
Hal tersebut disebabkan karena zat pati dalam nasi.
Adapun zat pati terbagi menjadi dua jenis, yaitu bisa dicerna dan tidak bisa dicerna.
Nah, zat pati yang bisa dicerna adalah zat pati pada nasi yang baru matang dalam kondisi panas atau hangat.
Zat ini dengan mudah dicerna di usus menjadi glukosa dan masuk ke dalam pembuluh darah.
Oleh karenanya, pasien diabetes harus berhati-hati jika mengonsumsi nasi karena bisa menyebabkan gula darah meningkat.
Berbeda dengan resistant starch atau zat pati resisten.
Ternyata zat pati resisten tidak bisa dicerna di dalam usus, sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah.
Kesimpulannya, makanan dengan zat pati resisten akan lebih baik bagi penderita diabetes atau orang yang ingin membatasi konsumsi gula.
Penelitian yang dipublikasikan Pubmed NCBI menemukan bahwa nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi pasien diabetes.
Kita bisa memperoleh nasi dingin dengan menyimpannya di kulkas dalam suhu 4 derajat Celcius selama 24 jam, lalu dihangatkan sebentar sebelum makan.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |