Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Nasi adalah salah satu sumber karbohiidrat yang kita konsumsi sehari-hari.
Nasi sudah menjadi makanan pokok yang sulit dihindari dalam kehidupan.
Bahkan, tidak sedikit orang yang menganggap belum makan kalau belum menyantap nasi.
Mengutip Tribunnews.com, ternyata nasi juga bisa memicu rasa senang, loh.
Nasi adalah karbohidrat mendukung produksi serotonin, senyawa kimia dalam otak yang menimbulkan rasa senang.
Studi dari Archibes of Internal Medicine menunjukkan bahwa orang yang melakukan diet rendah karbo selama setahun, cenderung mengalami depresi, mudah gelisah, dan mudah marah.
Kemudian, nasi juga memiliki kandungan nutrisi yang diyakini dapat membantu otak dalam mengaktifkan neurotransmiter.
Adapun neurotransmiter dapat membantu mencegah jenis penyakit Alzheimer atau penyakit yang mengganggu otak manusia.
Menjadi makanan pokok banyak orang, tahu nggak kalau makan nasi juga dibedakan dalam suhunya?
Artinya, makan nasi panas dan dingin memberikan efek berbeda pada tubuh.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sudah jadi rahasia umum kalau nasi memiliki indeks glikemik tinggi yang membuat gula darah akan meningkat.
Hal tersebut disebabkan karena zat pati dalam nasi.
Adapun zat pati terbagi menjadi dua jenis, yaitu bisa dicerna dan tidak bisa dicerna.
Nah, zat pati yang bisa dicerna adalah zat pati pada nasi yang baru matang dalam kondisi panas atau hangat.
Zat ini dengan mudah dicerna di usus menjadi glukosa dan masuk ke dalam pembuluh darah.
Oleh karenanya, pasien diabetes harus berhati-hati jika mengonsumsi nasi karena bisa menyebabkan gula darah meningkat.
Berbeda dengan resistant starch atau zat pati resisten.
Ternyata zat pati resisten tidak bisa dicerna di dalam usus, sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah.
Kesimpulannya, makanan dengan zat pati resisten akan lebih baik bagi penderita diabetes atau orang yang ingin membatasi konsumsi gula.
Penelitian yang dipublikasikan Pubmed NCBI menemukan bahwa nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi pasien diabetes.
Kita bisa memperoleh nasi dingin dengan menyimpannya di kulkas dalam suhu 4 derajat Celcius selama 24 jam, lalu dihangatkan sebentar sebelum makan.
Hasilnya pun luar biasa, nasi yang didinginkan memiliki zat pati resisten hampir tiga kali lipat dibandingkan nasi panas.
Penelitian juga diikuti dengan tes glikemik indeks dengan membandingkan nasi panas dengan nasi dingin.
Hasil menjelaskan kalau mengonsumsi nasi dingin terbukti menghasilkan gula darah yang lebih rendah dibandingkan mengonsumsi nasi panas yang baru matang.
Bonusnya, kalori nasi dingin juga menurun 50 sampai 60 persen, loh.
Tentu ini jadi kabar baik bagi kamu yang sedang program menurunkan berat badan.
Berikut cara menyajikan nasi dingin yang aman:
- Dinginkan nasi maksimal 1 jam di suhu ruang. Kalau lebih, makanan bisa berbahaya karena berisiko membuat bakteri berkembang biak.
- Bagi nasi ke dalam beberapa wadah untuk memudahkan ketika akan menghangatkannya kembali.
- Jangan lupa gunakan wadah yang rapat dan kedap udara untuk mencegah infeksi bakteri.
- Terakhir, pastikan suhu kulkas berada di bawah 5 derajat Celcius untuk mencegah tumbuhnya spora di dalam nasi.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |