Pada 1911, Roehana mulai berkiprah di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah pertama di Indonesia yang secara khusus ditujukan untuk perempuan.
Ia mendirikan Sekolah Koeddoes di kampung halamannya di Koto Gadang.
Sekolah tersebut memberdayakan perempuan sekitar dengan mengajarkan banyak hal, seperti membaca literatur Arab hingga tata krama.
Tak berhenti sampai di situ, Roehana juga mendirikan surat kabar pertama khusus perempuan bernama Soenting Malajoe pada 1912.
Sebagai yang pertama di Indonesia, surat kabar ini secara langsung menginspirasi perkembangan beberapa surat kabar perempuan lainnya.
Sepanjang kariernya, Koeddoes terus menulis artikel yang mendorong perempuan untuk membela kesetaraan dan melawan kolonialisme.
Sebagian berkat perintis seperti Koeddoes, banyak yang menganggap perempuan dalam jurnalisme Indonesia lebih kritis dan berani dari sebelumnya.
Alasan berdirinya Soenting Melajoe
Baca Juga: Gadis Asal Indonesia Ini Rela Lelang Keperawanan dan Laku Rp1,7 Miliar, Alasannya Bikin Pilu
Mengutip Kompas.com, Senin (8/11/2021), alasan Roehana mendirikan Soenting Melajoe tidak terlepas dari maraknya kabar kesewenang-wenangan terhadap kaum perempuan yang marak terjadi pada masa itu.
Roehana kemudian mencari cara untuk menyuarakan suara kaum perempuan. Ia mencoba berkorespondensi dengan sejumlah pemimpin surat kabar.
Salah satunya adalah Soetan Maharadja, pemimpin redaksi surat kabar Utusan Melayu.
Source | : | Kompas.com,google |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |