"Mengapa terjadi pada putri saya, saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal," ujarnya.
"Kami meminta kepada orang yang berpendidikan untuk memberi penjelasan agar kami memahami bagaimana mungkin seorang perempuan yang sudah meninggal bisa melahirkan," kata Mdoyi.
Melansir kompas.com, dalam dunia medis fenomena yang terjadi pada Nomveliso disebut ekstrusi janin pasca-kematian.
Di masa proses pembusukan, jaringan tubuh manusia kehilangan oksigen dan sejumlah gas seperti karbon dioksida dan metana yang keluar dari tubuh.
Di saat yang sama, jaringan tubuh melemah oleh eno enzim yang dihasilkan bakteri.
Difusi gas yang berlebihan ke dalam jaringan tubuh yang melemah mengakibatkan seluruh anggota tubuh membengkak 2-5 hari setelah kematian.
Gas-gas ini tidak hanya menyebabkan tubuh membengkak, tetapi memiliki peran sama dengan agen yang menyebabkan kontraksi prenatal pada tubuh wanita selama persalinan normal.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta N |