Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Sebuah peristiwa langka dan ajaib terjadi saat jenazah wanita yang sedang hamil mendadak melahirkan.
Saat melahirkan, jenazah wanita itu sudah meninggal dunia selama 10 hari
Peristiwa langka yang sangat menghebohkan itu terjadi di Provinsi Cape Timur, Afrika Selatan tahun 2018 silam.
Awalnya, seorang wanita hamil bernama Nomveliso Nomasonto Mdoyi tak langsung dikuburkan ketika dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Nomveliso Nomasonto tak langsung dikuburkan karena harus disemayamkan selama 10 hari di rumah duka.
Secara mengejutkan, jenazah Nomveliso mendadak melahirkan seorang bayi di dalam peti matinya di hari ke-10.
Pemilik rumah pemakaman Lindokuhle Funeral, Fundile Makalana, bayi yang keluar dari jenazah Nomveliso lahir dalam kondisi tak bernyawa.
"Ketika staf kami membawa mayat dari baki ke peti mati untuk persiapan pemakaman, kami menemukan bayi yang baru lahir di antara kedua kaki jenazah,” ujar Fundile.
"Bayinya sudah mati. Kami sangat terkejut dan ketakutan dengan kejadian ini, tapi kami tidak bisa memastikan kelamin bayi," lanjutnya.
Diakui Fundile, ia tak pernah menemukan peristiwa serupa selama 20 tahun bekerja di rumah pemakaman.
"Saya telah bekerja selama 20 tahun namun belum pernah melihat hal semacam ini terjadi,” tambah Fundile.
Peristiwa langka itu sontak membuat ibu kandung Nomveliso, Mandzala Mdoyi, syok dan panik.
"Saya berusia 70 tahun, tetapi belum pernah mendengar kasus semacam ini,” ujar Mdoyi.
Madoyi berharap peristiwa langka yang terjadi pada mendiang putri dan cucunya bisa dijelaskan secara masuk akal.
Baca Juga: Sebelum Dibawa ke Pemakaman, Jenazah Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Disalatkan
"Mengapa terjadi pada putri saya, saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal," ujarnya.
"Kami meminta kepada orang yang berpendidikan untuk memberi penjelasan agar kami memahami bagaimana mungkin seorang perempuan yang sudah meninggal bisa melahirkan," kata Mdoyi.
Melansir kompas.com, dalam dunia medis fenomena yang terjadi pada Nomveliso disebut ekstrusi janin pasca-kematian.
Di masa proses pembusukan, jaringan tubuh manusia kehilangan oksigen dan sejumlah gas seperti karbon dioksida dan metana yang keluar dari tubuh.
Di saat yang sama, jaringan tubuh melemah oleh eno enzim yang dihasilkan bakteri.
Difusi gas yang berlebihan ke dalam jaringan tubuh yang melemah mengakibatkan seluruh anggota tubuh membengkak 2-5 hari setelah kematian.
Gas-gas ini tidak hanya menyebabkan tubuh membengkak, tetapi memiliki peran sama dengan agen yang menyebabkan kontraksi prenatal pada tubuh wanita selama persalinan normal.
(*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta N |