Melansir dari Health Shots, setidaknya ada 4 mililiter cairan yang keluar dari vagina pada saat keputihan.
Tentu apabila cairan tersebut keluar dari vagina, membuat celana dalam menjadi lembap.
Namun, hati-hati jika celana dalam yang lembap ini terlalu sering dipakai.
Sebab hanya akan menyebabkan bacterial vaginosis atau vaginosis bakteri.
Apa saja yang menjadi pertanda bahwa kamu terkena vaginosis bakteri?
Ada bau menyengat, warna kuning kehijauan pada cairan vagina, serta rasa gatal di area kewanitaan menjadi beberapa gejalanya.
Selain itu, melansir dari CDC, munculnya rasa perih saat sedang buang air kecil adalah salah satunya.
Satu lagi yang harus kamu waspadai, vaginosis ini membuka peluang lebih luas untuk terkena penyakit menular seksual.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ternyata Bumbu Dapur Ini Penyebab Utama Miss V Bau Tak Sedap
Lalu, apakah vaginosis ini bisa disembuhkan?
Vaginosis bisa disembuhkan menggunakan pengobatan sesuai anjuran dokter.
Maka dari itu, apabila kamu mengalami beberapa gejala dari vaginosis, ada baiknya jika langsung menghubungi dokter.
Sehingga kamu dan dokter bisa berdiskusi untuk mengatasi vaginosis tersebut.
Agar dapat mencegah bakteri vaginosis, maka salah satunya adalah memilih dan menggunakan celana dalam yang baik dan benar.
Berikut adalah tips untuk kalian, selain mengganti dua kali dalam sehari.
1. Perhatikan bahan yang digunakan
Sebelum membeli, Moms lihat dulu bahan yang digunakan untuk membuat celana dalam tersebut.
Baca Juga: Muncul Ruam Merah hingga Kulit Gatal? Kenali 5 Tanda Alami Alergi Pembalut, Para Wanita Wajib Tahu
Bahan yang paling baik untuk celana dalam adalah dari bahan katun.
Sebab, katun memiliki daya serap yang baik terhadap kelembapan.
Apabila celana dalam tak memiliki daya serap yang tinggi, daerah kewanitaan akan berpotensi lebih besar untuk terkena vaginosis atau infeksi jamur vagina.
Selain itu, bahan katun memiliki tekstur yang sangat lembut.
Sehingga bahan ini aman untuk vulva yang sangat sensitif.
"Area vulva sangat sensitif, hampir sama seperti area bibir di wajah. Sehingga perlu mengenakan celana dalam dari bahan yang lembut," jelas dr. Alyse Kelly-Jones, spesialis kandungan, melansir dari Healthline.
Hindari pemakaian bahan yang tidak bisa menyerap kelembapan seperti bahan dari nilon.
Menurut The Healthy, kamu tetap bisa menggunakan celana dalam berbagai model.
Baca Juga: Sebelum Terlambat! Begini Tips Menjaga Kebersihan saat Menstruasi Kala Pandemi, Beda dengan Biasanya
Hanya saja, kamu tetap perlu memilih bahan yang sesuai untuk organ kewanitaan.
2. Pilih bahan yang memudahkan udara keluar
Ada baiknya jika pilih bahan yang memudahkan udara untuk keluar.
Tak hanya menyerap kelembapan, bahan katun juga mampu untuk memudahkan udara keluar.
Selain itu, jangan terlalu sering mengenakan celana dalam yang terlalu ketat.
3. Ganti celana dalam sebelum tidur
Apabila kamu sudah seharian beraktivitas, ada baiknya mengganti celana dalam sebelum tidur.
Sehingga saat tidur, area kewanitaan tetap terbebas dari celana dalam yang terlalu lembap.
Baca Juga: Penumpukan Lemak di Area Kewanitaan Bikin Miss V 'Gendut', Hilangkan dengan Cara ini!
4. Perhatikan cara membersihkan
Kamu wajib tahu cara membersihkan celana dalam yang bersih.
Melansir dari Healthline, kamu wajib pilih pembersih yang bersifat hipoalergenik.
Akan lebih baik jika menggunakan sabun yang membersihkan secara lembut.
Hati-hati dengan sabun pembersih yang menghasilkan busa banyak.
Busa yang banyak belum tentu bersih.
Malah hanya akan membuat masalah lain pada area kewanitaan, lo.
Sabun yang menghasilkan banyak busa bisa jadi hanya akan membuat iritasi dan mudah gatal.
Baca Juga: Awas, Keringat Berlebih Bisa Sebabkan Iritasi pada Miss V!
Tak hanya itu, bahkan bisa sampai membuat area kewanitaan menjadi alergi.
Maka dari itu, ada baiknya jika mencuci celana dalam terpisah dengan pakaian lainnya.
Sebab pakaian lainnya menggunakan jenis sabun yang lain yang bisa saja kurang cocok untuk celana dalam.
Terutama jika kamu mengalami vaginosis, jangan sampai dicampurkan dengan pakaian yang lainnya saat mencuci.
Celana dalam wajib diganti dua kali sehari karena area kewanitaan wajib selalu kering.
Kelembapan dari cairan vagina membuat celana dalam menjadi lembap.
Jika tidak diganti, celana dalam akan memerangkap kelembapan tersebut dan membuat kesehatan organ kewanitaan terganggu.
Baca Juga: Tips Kesehatan, 5 Cara Menjadikan Area Kewanitaan Wangi, Selamat Tinggal Bau!
Mengganti celana dalam dua kali sehari dan memilih celana dalam yang baik adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, "Jangan Sampai Nggak Tahu, Ini Dia Alasan Penting Harus Ganti Celana Dalam Setidaknya Dua Kali Sehari"
5 Arti Mimpi Melihat Ular Besar, Awas Tanda Peringatan Akan Bahaya dan Ancaman!
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Hananda Praditasari |