Santan yang dihangatkan berulang, maka lemak jenuh teroksidasi menjadi radikal bebas.
“Ini yang bahaya buat tubuh manusia,” jelas Tan.
Oleh karena itu, usahakan jangan terlalu sering mengonsumsi makanan bersantan yang dihangatkan.
Meskipun demikian, tetap ada batasan tersendiri saat mengonsumsi santan.
American Heart Association menjelaskan batas asupan kalori yang berasal dari lemak jenuh sebaiknya dikonsumsi 6 persen dari kebutuhan lemak total atau sekitar 15-20 persen.
Dalam 100 gram santan, mengandung lemak jenuh sekitar 21 persen.
Di dalamnya terkandung asam laurat, merupakan asam lemak rantai sedang yang baik bagi tubuh.
Jadi santan tetap aman dikonsumsi selama tidak berlebihan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |