Oleh karenanya, remaja perempuan di bawah usia 18 tahun sebaiknya tidak menggunakan pil KB.
Sebab, para dokter anak dan spesialis kandungan sendiri belum terlalu yakin apa efek samping dalam waktu dekat atau dalam waktu panjang.
Dan mereka meyakini bahwa cara terbaik bagi remaja untuk mencegah kehamilan adalah dengan tidak berhubungan seksual.
Ingat, sebelumnya ada kasus di mana remaja perempuan meninggal setelah mengonsumsi pil KB.
Peristiwa ini terjadi pada Mei 2015, Fallan Kurek (21) pingsan di rumahnya di Inggris.
Diketahui dia mengalami muntah-muntah dan tubuh membiru akibat sesak napas.
Setelah tiga hari menjalani perawatan intensif, Kurek mengalami mati otak dan meninggal beberapa jam kemudian pada 14 Mei 2015.
Menurut dokter, penyebab kematiannya adalah emboli (gelembung udara) pada paru-paru atau dikenal dengan pulmonary embolism.
Pulmonary embolism dikenal sebagai penyumbatan di arteri paru-paru yang merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke paru-paru.
Terakhir, dokter mengatakan, klaim orangtuanya, kondisi tersebut disebabkan oleh pil kontrasepsi yang telah dikonsumsinya selama 25 hari.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online Kasus Ibu Beri Pil KB Kepada 2 Anaknya Setelah Diperkosa Ayahnya: Ini Bahaya Pil KB Bagi Remaja Perempuan
(*)
Hari Ini, Hotman Paris akan Jalani Pemeriksaan atas Laporan PN Jakut Terhadap Razman
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |