Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tak banyak yang tahu, aktivitas yang dilakukan usai bangun pagi ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.
Alih-alih merasa segar, tak sedikit orang justru malah melakukan kegiatan yang salah dan justru merasa lelah saat bangun pagi.
Lebih parahnya, kebiasaan bangun pagi yang salah juga bisa berpengaruh terhadap kenaikan berat badan.
Alhasil, tubuh malah makin melar akibat kebiasaan bangun pagi yang salah itu.
Melansir Boldsky dari Nakita.ID, 7 kebiasaan pagi yang jadi penyebab kenaikan berat badan di antaranya:
1. Tidak minum air
Tidak minum air yang cukup di pagi hari adalah kebiasaan pagi yang salah.
Untuk menurunkan berat badan, salah satu cara terbaik dan termudah adalah memulai hari dengan satu atau dua gelas air hangat.
Minum air hangat di pagi hari akan membantu membersihkan tubuh, meningkatkan metabolisme, membantu mengurangi nafsu makan, dan asupan kalori.
2. Mengonsumsi makanan olahan untuk sarapan
Mengonsumsi makanan yang digoreng dan diproses akan menghambat rencana diet penurunan berat badan.
Hal itu karena makanan tinggi gula dan garam dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan menyebabkan kenaikan berat badan.
3. Melewatkan sarapan
Melewatkan sarapan adalah kebiasaan pagi yang salah, mengacaukan metabolisme dan memperlambat proses pembakaran lemak tubuh.
Selain itu, sarapan yang baik mengurangi hasrat dan membantu mencegah rasa lapar yang berlebihan di siang hari.
4. Tidak mendapatkan cukup sinar matahari pagi
Penelitian menunjukkan bahwa sinar matahari di pagi hari sehat dan memberikan energi ke tubuh sekaligus meningkatkan aktivitas metabolik.
Mendapatkan sinar matahari setiap pagi dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
5. Tidak berolahraga
Menurut penelitian yang diterbitkan British Journal of Nutrition, olahraga di pagi hari dengan perut kosong dapat membakar lebih banyak lemak tubuh dan berkontribusi terhadap penurunan berat badan.
Tidak perlu pergi ke gym setiap pagi, olahraga ringan dapat dimulai dari berjalan, berlari, dan melompat.
6. Terlalu banyak tidur
Tidur lebih dari 10 jam sehari berturut-turut meningkatkan indeks massa tubuh.
Terlalu banyak tidur akan menunda waktu sarapan dan akan memengaruhi metabolisme di kemudian hari.
7. Makan terlalu sedikit untuk sarapan
Salah satu kebiasaan terburuk di pagi hari yang mempengaruhi berat badan adalah sarapan yang rendah nutrisi.
Sarapan ideal mengandung 500 sampai 600 kalori yang mencakup nutrisi seperti karbohidrat, protein, antioksidan, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Asupan nutrisi tersebut akan membantu menurunkan berat badan.
Melansir kompas.com, ada 5 langkah yang mulai bisa diterapkan untuk mulai membangun kebiasaan bangun pagi.
1. Ciptakan Alasan
Untuk mengatasi kebiasaan bangun siang, sebaiknya temukan tujuan atau alasan yang kuat mengapa harus bangun pagi.
2. Tetapkan Jadwal dan Konsisten
Atur alarm pada waktu yang sama setiap pagi dan bangunlah secepatnya begitu alarm berbunyi, apapun yang terjadi.
3. Hindari Sumber Cahaya
Matikan sumber cahaya, ciptakan suasana tenang atau bermeditasi dalam cahaya redup atau gelap saat menjelang tidur.
4. Tak Terburu-buru
Membangun kebiasaan bangun pagi tidak perlu terburu-buru.
Meski ada penelitian yang mengatakan bahwa kebiasaan bangun pagi dipengaruhi faktor genetik, tapi kebiasaan itu bisa dibangun.
Hargai diri sendiri jika berhasil bangun setengah jam lebih awal, atau bahkan 15 menit lebih awal.
5. Minum teh, Relaksasi, dan Latihan
Setelah terjaga (atau setidaknya keluar dari tempat tidur), beberapa kegiatan kecil dapat membuat lebih segar.
Dapat dengan cara melakukan peregangan, minum teh dan berolahraga.
Anggaplah kegiatan ini bukan sebagai cara untuk mengusir kantuk dan rasa lelah, tetapi juga sebagai imbalan karena bangun lebih awal.
Baca Juga: Emak-emak Wajib Tahu! Jangan Makan Nasi Goreng dengan Bahan Pelengkap ini Kalau Tak Mau kena Getahnya
(*)
Beda Jawaban Ini dengan Marshanda, Nia Ramadhani Lebih Milih Jadi Kaya tapi Berwajah Jelek: Miskin Banyak Godaannya
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |